Skip to main content

Hijaukan yang Dulu Hijau

Dalam kolom opini, harian KOMPAS, Rabu, 1 Juli 2009, Satjipto Rahardjo seorang guru besar Emeritus Sosiologi Hukum UnDip, Semarang menyampaikan gagasannya dengan judul "Menuju Perpolisian Hijau". 
Singkatnya gagasan ini memberikan sebuah terobosan baru polisi Indonesia yaitu hadirnya divisi polisi lingkungan hidup. 
Polisi lingkungan hidup dalam penjelasan beliau adalah polisi yang menjaga keharmonisan manusia dengan alam. 

                                                            
Harta Kekayaan
Ribuan tahun lalu Indonesia dianugrahi oleh Sang penguasa alam Allah Swt. jajaran pulau-pulau dihubungkan dengan perairan yang didalam keduanya tersimpan harta kekayaan sangat beraneka, mulai dari tanaman yang terlihat diatas permukaan tanah beserta mahluk hidupnya, sampai dengan emas, batubara, minyak dan mahluk hidupnya yang berada di perut bumi dan perairan Indonesia. 
Kemudian datanglah generasi penerus bangsa ini yang hidup dengan kebutuhan masing-masing serta konsumsi yang menyisakan potensi kerusakan harta kekayaan tersebut.
Mari tengok bantaran sungai yang berjejer perumahan kumuh, kemudian isi sungai yang sudah bukan lagi ikan dengan air, melainkan sampah dan limbah berbau tak sedap.
Lalu mari tengok tempat wisata pegunungan yang berserakan sampah plastik, rokok, dan bahkan botol minuman keras, serta sampah lainnya yang tidak mudah terurai dalam waktu singkat.
Budaya  
Sejalan dengan konsepsi seorang guru besar yang tersebut di tulisan ini, selain diadakannya polisi lingkungan hidup, manusia Indonesia juga harus dibekali ilmu yang sanggup mem-budayakan hidup yang berdamai dengan alam. 
Ilmu yang membawa kehidupan lebih baik yang dapat meminimalisir kerusakan alam. Hal ini dapat diawali dengan menyimpan sampah di tempat yang disediakan, tidak disembarang tempat. Sehingga setidaknya lingkungan sekeliling yang semula hijau akan tetap hijau atau setidaknya dihijaukan kembali.

Mari jawab pertanyaan ini. Apa yang sudah kita perbuat untuk perbaikan alam? 

Comments

  1. Selamat ulang tahun POLRI
    Dirgahayu POLRI
    POLRI bermartabat rakyat beri hormat

    ReplyDelete

Post a Comment

Mohon beri komentar di sini

Popular posts from this blog

Acer Contact Center

Product Acer berupa laptop atau netbook dengan beragam ukuran layar, masih banyak diminati oleh berbagai kalangan di Indonesia. Seperti yang pernah diposting sebelumnya dalam blog ini bahwa ACER CARE Mangga Dua Square dengan nomor telepon +6221 2650 7777 telah berganti menjadi Acer Contact Center dengan nomor telepon +6221 500 155. Terimakasih, sekian update dari danang4438. Semoga bermanfaat :)

Mencuci Mainboard

Perangkat keras komputer akan yang sering digunakan, akan mengalami kejenuhan atau mengalami kepenuhan muatan elektron. Mainboard atau papan utama adalah perangkat yang jika mengalami kerusakan, mungkin dapat diperbaiki dengan mengganti bagian yang rusak, namun boleh jadi ketika difungsikan kembali tidak dapat bekerja maksimal. Alternatif terakhir untuk 'menyembuhkan' mainboard dari sakitnya, yaitu dengan mencucinya. bagaimana selengkapnya?. Di sini dapat dibaca rincian artikelnya yang dibuat oleh Yohan Kusmintoro dari tabloid PCplus atau dapat di download file pdf-nya di sini atau di sini atau saksikan di youtube di sini

Manunggal Ing Kawulo Lan Bumi

dalam sebuah artikel di vivanews, terdapat pelajaran yang cukup berharga untuk dipelajari sebagai sebuah konsep pengobatan sederhana dan mudah ditemukan. artikel ini berjudul "Bersetubuh dengan Alam". Dengan penjelasan 'Sehatkan Jiwa Kontak dengan alam membantu merilekskan pikiran yang dipenuhi tekanan dunia modern.' tulisan ini dibuat Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila pada Selasa, 4 Mei 2010, 15:14 WIB berikut narasinya VIVAnews - Alam menyediakan pengobatan alami yang murah meriah. Berada di alam seperti taman, kebun rumah, atau bahkan hutan membantu menjaga kesehatan mental.Banyak studi mengungkap, menghabiskan waktu dengan aktivitas di luar ruangan berdampak positif bagi pikiran. Kontak dengan alam membantu merilekskan pikiran yang dipenuhi tekanan dunia modern. Tetapi, berapa banyak waktu yang diperlukan?Para peneliti mempelajari data pada 1.252 orang dari 10 studi terpisah di Inggris. Mereka menganalisis kegiatan luar seperti berjalan, berkebun, bersepeda, me